Aku termenung cukup lama sambil membawa secangkir teh hijauku yang sudah kosong. Aku ndomblong sambil mengamati kucing kakakku yang gemuk sedang tidur pulas tidak jauh dariku. Aku seperti orang yang sedang syok entah kenapa aku tidak tahu.
Jantungku berdebar agak kencang seperti saat aku presentasi di depan dosen. Aku belum terbiasa membicarakan kehidupan pribadiku dengan seseorang yang usianya jauh di atasku yang masih belum begitu kukenal dengan baik.
Beberapa saat kemudian. Tak lama setelah itu. Tangisku pecah. Aku menangis sejadi-jadinya. Rasanya ingin kupeluk tubuhku dengan begitu erat. Aku baru menyadari betapa penting dan berharganya value yang ada dalam diriku yang selama ini mungkin belum kukenali secara lebih dalam.
Rasanya ingin kujumpai satu per satu orang-orang yang berarti di hidupku. Orang-orang yang telah ditakdirkan sebagai perantara cinta dari Tuhan untukku. Salah satunya sahabatku yang pernah bercerita tentang quote itu tadi.
Aku mengetik pesan lewat whatsapp sambil menangis tersedu-sedu. Aku rinduuu beraaat.
Untuk bisa jujur dibutuhkan keberanian. Psikodrama mengajak individu untuk berani jujur kepada diri sendiri. Walaupun untuk berani jujur itu kadang pada awalnya terasa berat, pedih, dan melelahkan, tapi akhir dari semua perasaan ini adalah melegakan.
Meskipun aku membutuhkan waktu beberapa jam untuk bisa menenangkan diri, namun pada akhirnya aku benar-benar merasa lega. Badanku terasa lebih ringan dan tidurku bisa lebih nyenyak.
Ini adalah pengalamanku belajar psikodrama di hari pertama. Aku tidak tahu apa saja yang akan terjadi padaku di pertemuan selanjutnya.
Kalau memang pada akhirnya dengan belajar psikodrama dapat membantuku membangkitkan kebaikan-kebaikan yang ada dalam diriku, mungkin ini juga adalah salah satu tanda bahwa Tuhan masih sayang padaku…
Selesai mengedit ulang tulisan ini, kututup laptopku. Kupandangi sudut-sudut kamarku sambil berbisik kepada diriku sendiri, “Dear myself, you are loved more than you ever imagine…”
Setelahnya kuputar lagu True Colours dari Tom Odell yang pada tiap bait liriknya cukup mewakili perjalananku dalam menemukan jati diri dan arti cinta itu sendiri.

You with the sad eyes

Don’t be discouraged

Oh I realize

 It’s hard to take courage

In a world full of people
You can lose sight of it all

Darkness inside you

Can make you feel so small

But I see your true colours

Shining through

I see your true colours

And that’s why I love you

So don’t be afraid to let them show

Your true colours

True colours

Are beautiful
Kartasura, 09 Oktober 2020

Qanifara
You can follow @r3tmono.
Tip: mention @twtextapp on a Twitter thread with the keyword “unroll” to get a link to it.

Latest Threads Unrolled: